Minggu, 28 November 2010

Minggu, 28 November 2010

Hari ini diminta untuk mengawasi ujian Pemrograman berbasis Web mahasiswa P2k, kebetulan mahasiswanya tidak asing dengan saya, karena mereka juga pernah saya ajar di Mata Kuliah Peng. Teknologi dan Informasi. Seperti biasa, didetik2 terakhir, mahasiswa mulai ribut berusaha mencari jawaban dari kanan kiri... kadang aku sedih, mereka melakukannya dengan terang2an, tanpa malu.... apakah mereka sadar bahwa perbuatan menyontek itu sama dengan perbuatan mencuri dan korupsi? sementara Mahasiswa sekarang katanya paling anti atau musuh koruptor...
Jujur dalam hati, saya lebih senang kalau diminta untuk mengajar anak sekolah atau mahasiswa reguler, yang mana mahasiswa tersebut memang meneruskan kuliah karena mereka baru lulus dari sekolah, bukan mahasiswa yang telah mencicipi dunia kerja terlebih dahulu. Mahasiswa yg fresh graduate, rasa haus akan ilmunya jauh lebih besar dibanding mereka yang sudah mengetahui enaknya cari uang... memang tidak semua mahasiswa yang notabene karyawan itu begitu, ada juga mahasiswa karyawan yang dewasa, artinya mahasiswa tersebut tahu dan bisa menempatkan statusnya, kapan dan apa yg seharusnya dia lakukan jika dia sedang berstatus mahasiswa atau karyawan.
Banyak suka duka yang dialami bila mengajar mahasiswa karyawan, mereka banyak menuntut tanpa mau melihat dan membenahi dulu dirinya, dan yang naifnya sistem yang tidak sistematis malah kadang hanyut terbawa arus yang salah. Contohnya : sistem pengajaran seharusnya mempunyai tim yang bertugas membuat SAP dan modul, sehingga Mahasiswa yg statispun bisa belajar walaupun cuma bisa menghapal saja. Satu lagi yang fatal, aturan yang sebenarnya mengakui adanya mata kuliah prasyarat tp pada kenyataannya di perkuliahan karyawan ada dispensasi shg mahasiswa bisa mengambil matakuliah semaunya semampunya, alhasil nilai jeblog semua, bagaimana tidak jeblog? matakuliah pra syaratnya belum diambil atau sedang diambil tapi sudah mengikuti matakuliah lanjutannya.... bagaimana bisa??
Prihatin dengan semangat mahasiswa saat ini yang notabene adalah seorang pemuda, seharusnya pemuda itu merupakan pilar bangsa kedepannya, tapi sudah disemaikan benih kecurangan.... mereka lupa akan pertanggungjawaban di hari akhir nanti, dimana semua orang tidak bisa mengelak apalagi menghindarinya. Andaikata tiap insan manusia sadar bahwa dia hidup didunia hanya sebagai hamba yang selalu "mengabdi" kepada "majikannya" (ibadah) dan selalu dipantau gerak geriknya untuk dibuat buku raportnya.... pastilah dia akan takut untuk berbuat salah.

1 komentar:

  1. seharusnya mereka kembali ke tujuan mereka diciptakan .. dijamin .. mereka melakukan segala sesuatunya karena ibadah, bahkan kuliah en ujian

    BalasHapus